SEJARAH KOI .

Setelah kemerdekaan Indonesia, roda ekonomi dan sosial kemasyarakatan mulai bergerak. Begitu juga dengan aktifitas keolahragaan. Komite Olimpiade Indonesia pun berdiri pada 19 Januari 1947 di Yogyakarta, dengan Sultan Hamengkubuwono IX sebagai ketua umum/presiden pertama.

Setelah dilantik sebagai ketua umum oleh Presiden Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX langsung melakukan korespondensi dengan Komite Olimpiade Internasional, IOC, untuk mengajukan diri menjadi anggota. Surat tertanggal 10 Februari 1947 yang ditulis dalam Bahasa Prancis ini juga menyatakan minat Indonesia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade ke-14 pada tahun 1948 di London, yang merupakan Olimpiade pertama setelah Perang Dunia II.

Namun, kondisi keamanan dalam negeri yang tidak kondusif akibat agresi militer Belanda kedua membuat KOI tidak bisa mengirimkan kontingen ke London.

Setelah Konferensi Meja Bundar dan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia pada Desember 1949, situasi keamanan dalam negeri semakin baik. Indonesia pun mampu menggelar Pekan Olahraga Nasional kedua di Jakarta pada tahun 1951.

Usai PON II, KOI kembali berkorespondensi dengan IOC pada awal tahun 1952 untuk meminta pengakuan dari IOC. Dalam surat bertanggal 25 Februari 1952 ini, KOI menyatakan telah memiliki statuta yang sesuai dengan dasar-dasar yang ada dalam statuta Komite Olimpiade Internasional.

Surat ini juga menyatakan minat Indonesia untuk berpartisipasi dalam Olimpiade ke-15 di Helsinki, Finlandia, pada tahun 1952, dengan mengirimkan atlet untuk mengikuti kompetisi di cabang olahraga, termasuk atletik, renang, dan angkat besi.

Kanselir IOC, Otto Mayer, mengirimkan surat balasan tertanggal 11 Maret 1952 yang menyatakan bahwa IOC telah mengakui Komite Olimpiade Indonesia dan panitia penyelenggara Olimpiade Helsinki akan mengirimkan undangan resmi pada Indonesia.

Olimpiade 1952 di Helsinki akhirnya menjadi keikutsertaan Indonesia yang pertama di pesta olahraga dunia ini. Maram Sudarmodjo (renang), Habib Suharko (renang), dan Ging Hwie Thio (angkat besi) membawa bendera Merah Putih di Stadion Olimpiade Helsinki.

Profil NOC

Komite Olimpiade Indonesia adalah sebuah organisasi nasional non-profit yang melaksanakan keikutsertaan Indonesia dalam pekan olahraga internasional. Terbentuk sejak 1 Januari 1952 sebelumnya merupakan bagian dari fungsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), sesuai dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga KOI berdiri secara independen dan kemudian bergabung menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tanggal 11 Maret 1952.