TOKYO (25/07/21) - Lifter senior andalan Indoneia, Eko Yuli Irawan meraih sukses saat tampil pada cabang olahraga angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo. Di penampilan keempatnya, Eko kembali mempersembahkan medali perak dengan total angkatan 302kg.
Dengan medali perak itu, Eko Yuli bukan hanya menyamai prestasi yang diraih pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Tetapi, Eko Yuli juga mencatat sejarah sebagai satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali pada empat penampilan beruntun di Olimpiade. Sebelumnya, dia meraih medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing, dan Olimpiade 2012 London.
Bertanding di Tokyo International Forum Hall, Jepang, Minggu (26/07/2021), Eko Yuli Irawan yang berada di puncak starting list melakukan angkatan pertama untuk Snatch 137kg.
Pada angkatan kedua, Eko mencoba menaikkan beban menjadi 141kg. Namun, dia gagal melakukannya. Begitu juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama.
Angkatan Snatch Eko ini terpaut 4kg dari rival terberatnya, Li Fabin dari China.
Padahal, Li Fabin sempat gagal pada angkatan pertama dengan beban 137kg. Namun, dia baru berhasil mengulanginya pada angkata kedua. Dan, dia juga sukses melakukan angkatan ketiga ketika menambah beban seberat 4kg menjadi 141kg.
Di angkatan Clean and Jerk, Eko sukses melakukan angkatan pertama dengan beban 165kg. Dan, Eko mencoba membuka peluang meraih emas dengan menaikkan beban menjadi 177kg setelah Li Fabin sukses melakukan angkatan 172kg. Hanya saja, angkatan kedua ini gagal. Begitu juga pada angkatan ketiga dengan beban yang sama.
Dengan hasil itu, Li Fabin merebut medali emas dengan meraih total angkatan 313 kg yang sekaligus merupakan rekor Olimpiade. Sedangkan medali perunggu direbut lifter Kazahkstan, Igor Son dengan total angkatan 294 kg.
"Mohon maaf untuk semua masyarakat Indonesia. Saya belum bisa memberikan medali emas sebagaimana cita-cita saya," ujar Eko setelah pertandingan.
Ini merupakan medali kedua yang disumbangkan cabang olahraga angkat besi bagi Kontingen Indonesia. Sebelumnya, Windy Cantika Aisah membuat kejutan dimana gadis berusia 19 tahun merebut medali perunggu pada penampilan perdananya di ajang Olimpiade.