Enam Cabor Baru Resmi Jadi Anggota NOC Indonesia Usai Disahkan di RALB 2025
JAKARTA (16/7/2025) – Rapat Anggota Luar Biasa Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) resmi mengesahkan enam cabang olahraga sebagai anggota baru. Keenamnya akan dimainkan di masing-masing multievent olahraga internasional yang akan berlangsung di 2025.
Keenam cabang olahraga tersebut adalah Pengurus Besar Tinju Indonesia (PERBATI), Indonesia Pingpong League (IPL), Perkumpulan Pemain Piring Terbang Indonesia (PPPTI), Persatuan Olahraga Tarik Tambang Indonesia (POTTI), Perkumpulan Olahraga Unta Indonesia (POUI) dan Federasi Lacrosse Indonesia (FLI).
“Setiap keputusan yang diambil bukan semata-mata keputusan pribadi, tapi ini perintah IOC dan kita tidak bisa lepas dari tata kelola olahraga dunia. Setiap Langkah, setiap cara yang kami lakukan, tak lain untuk Merah Putih,” kata Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.
“Kembali saya tegaskan, cabang olahraga harus bersifat independen dan otonom. Cabor tidak boleh diintervensi oleh siapapun, termasuk NOC Indonesia karena setiap cabor punya statuta sendiri,” imbuhnya.
Lanjut Okto, keputusan memasukkan enam cabor ini dilandasi urgensi, terutama bagi cabang tinju dan tenis meja yang akan turun di SEA Games 2025. Legalitas federasi menjadi hal yang mutlak untuk memastikan kesiapan atlet dan keabsahan partisipasi mereka saat mewakili Indonesia di multievent yang akan diikuti.
Di sisi lain, cabang olahraga Piring Terbang dan Tarik Tambang juga akan tampil sebagai cabang demonstrasi di SEA Games 2025. Sedangkan Balap Unta akan dipertandingkan dalam Asian Youth Games (AYG) dan Islamic Solidarity Games (ISG) 2025.
Terkait Lacrosse, saat ini sudah masuk dalam daftar cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028. Persiapan matang dibutuhkan untuk Lacrosse supaya bisa mengirimkan wakil Indonesia di multievent olahraga terbesar di dunia tersebut.
“Kami menegaskan bahwa seluruh cabor tersebut telah memiliki afiliasi resmi dengan federasi internasional masing-masing, yang juga telah diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). PERBATI sudah diakui oleh World Boxing, IPL telah menjadi anggota International Table Tennis Federation (ITTF), sementara PPPTI, POTTI, dan POCR juga telah memiliki afiliasi IF yang sah,” ujar Okto.
Okto menegaskan bahwa semua cabang olahraga untuk tetap berpegang pada aturan dan statuta federasi internasional masing-masing, menjunjung tinggi prinsip otonomi, serta menjalankan tata kelola yang baik (good governance) dan compliance terhadap Piagam Olimpiade.
NOC Indonesia juga menekankan pentingnya praktik manajemen organisasi yang profesional. Organisasi yang tertata dengan baik adalah salah satu dari enam kunci utama keberhasilan olahraga nasional, yang pada akhirnya akan menentukan prestasi Indonesia di level internasional secara berkelanjutan.
“Kami tegaskan bahwa NOC Indonesia tidak akan ikut campur dalam urusan internal federasi nasional, termasuk jika terjadi perselisihan. Prinsip otonomi federasi adalah fondasi utama dalam struktur keolahragaan internasional yang tertulis dalam Piagam Olimpiade,” tutup Okto.