Federasi Panjat Tebing Indonesia mengapresiasi kerja keras yang ditunjukkan Komite Olimpiade Indonesia dalam usaha untuk menyelesaikan sanksi WADA.
Ketua Umum FPTI Yenny Wahid mengatakan FPTI memiliki kepentingan besar terkait masalah sanksi WADA karena Indonesia akan menjadi tuan rumah piala dunia panjat tebing, Oktober mendatang.
"FPTI mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang tidak terhingga atas kerja keras yang dilakukan NOC Indonesia, yang dipimpin Pak Okto, untuk memastikan bahwa persoalan anti doping ini bisa diselesaikan karena kami berkepentingan secara langsung saat Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia Oktober mendatang. Kami optimis bisa menyabet medali emas dan jika ternyata sanksi belum berakhir dampaknya akan berat sekali jika kami tidak bisa mengibarkan bendera merah putih," kata Yenny.
Lebih lanjut, Yenny juga sepakat dengan proposal dari Komite Olimpiade Indonesia, yang mengusulkan dispensasi bagi pemangku kepentingan olahraga dari dalam dan luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Ketika kita menjadi tuan rumah kompetisi kelas dunia, butuh koordinasi dengan federasi internasional. Mereka perlu mengunjungi venue atau bertemu dengan federasi nasional. Dan mereka membutuhkan mobilitas yang tinggi. Jika pihak federasi internasional ingin melihat venue, mereka tidak bisa berdiam lama di hotel karena harus menjalani karantina. Karena itulah, kami mengapresiasi usulan dari Pak Okto," ujar Yenny lagi.