Komite Olimpiade Indonesia akan melakukan mediasi dalam permasalahan antara PB PABSI dan Eko Yuli Irawan demi prestasi Tim Indonesia di Olimpiade Tokyo, yang dimulai Juli mendatang.
Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak PABSI dua pekan lalu, Komite Olimpiade Indonesia berdiskusi dengan Eko, saat peraih tiga medali Olimpiade ini bertandang ke kantor pusat Komite Olimpiade Indonesia, Senin (29/3) pagi.
Eko diterima langsung oleh anggota Komite Eksekutif Indra Gamulya, Teuku Arlan Perkasa, dan Rafiq Hakim Radinal, Sekretaris Jenderal Ferry J. Kono, Wakil Sekretaris Jenderal Wijaya M. Noeradi, serta Ketua Komisi Sports Development Jovinus Calvin Legawa. Dalam kesempatan itu, Komite Olimpiade Indonesia mendengarkan penjelasan versi Eko.
Rafiq mengatakan setelah mendengar keterangan dari kedua belah pihak, Komite Olimpiade Indonesia akan mencari solusi terbaik agar Indonesia tidak dirugikan akibat miskomunikasi yang terjadi antara PABSI dan Eko.
“Intinya, persiapan atlet menuju Olimpiade adalah tentang Merah Putih. Kami berusaha agar atlet yang sudah lolos kualifikasi Olimpiade tetap dipertahankan supaya bisa berkompetisi demi Merah Putih. Kami sudah bertemu dengan PABSI, dan hari ini mendengar dari Eko. Dia sudah menerima Surat Peringkat kedua. Insya Allah, ada kesepakatan antara Eko dan PABSI sehingga Indonesia tidak dirugikan,” ujar Rafiq usai pertemuan.
Rafiq juga mengatakan bahwa Komite Olimpiade Indonesia akan membantu Eko agar bisa berlatih di tempat yang lebih layak mulai 1 April mendatang agar lifter berusia 31 tahun ini dapat mengembalikan kondisi fisiknya.
Ketua Umum Raja Sapta Oktohari juga bergabung dalam pertemuan ini secara daring dan memberi teguran keras kepada Eko, karena peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 telah berlaku indisipliner dan Eko menerima teguran ini dengan lapang dada.
“Saya datang untuk menyampaikan keinginan saya. Saya juga mendapat teguran dari Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia. Beliau mengatakan saya harus fokus untuk Indonesia dan harus bersikap profesional. Nanti Komite Olimpiade Indonesia akan mencarikan solusi terbaik dan akan bicara dengan PABSI dan kemenpora,” kata Eko.
Meski saat ini tidak berlatih bersama tim angkat besi di pelatnas, Eko mengaku masih menjalani latihan secara mandiri di rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, untuk menjaga kondisi fisiknya. Latihannya pun tetap dipantau oleh tim pelatih PABSI dan juga tim pelatih pelatda Jawa Timur. Eko juga meminta agar Komite Olimpiade Indonesia dapat membantu pemanggilan Lukman dari Thailand untuk menjadi pelatihnya.
“Hingga hari ini Eko masih berlatih secara mandiri dan terus dimonitor oleh teman-teman dari PABSI. Jika Eko bisa mengembalikan kondisi fisiknya, kami akan membantu dia untuk kembali ke pelatnas. Makanya, dalam waktu dekat kami akan menindaklanjuti hal ini dengan PABSI dan kemenpora,” ujar Calvin.