Komite Olimpiade Indonesia terus mempersiapkan pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, dan salah satu langkah yang dilakukan adalah mulai menginventarisir cabang olahraga tambahan yang dapat memberikan dukungan agar Indonesia bisa terpilih sebagai tuan rumah.
Salah satu cabang olahraga yang disasar adalah wushu, dan Ketua Umum Raja Sapta Oktohari didampingi Sekretaris Jenderal Ferry J. Kono serta anggota komite eksekutif Rafiq Hakim Radinal dan Jadi Rajagukguk bertemu dengan Ketua Umum Wushu Indonesia, Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai menteri koordinator perekonomian.
Dalam kapasitasnya sebagai menteri koordinator perekonomian, Komite Olimpiade Indonesia melaporkan perkembangan proses pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Hingga saat ini, Komite Olimpiade Indonesia masih menunggu pengesahan Keputusan Presiden yang menjadi dasar hukum pengesahan langkah Indonesia, sekaligus dasar hukum pembentukan komite bidding.
Sebagai ketua umum Wushu Indonesia, Airlangga dan Komite Olimpiade Indonesia berdiskusi tentang peluang wushu untuk menjadi salah satu olahraga tambahan pada Olimpiade 2032. Pemilihan wushu sebagai salah satu cabang olahraga tambahan jika Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 karena Indonesia memiliki prestasi yang cukup baik di olahraga bela diri asal China ini. Selain itu, strategi ini dapat membuat Indonesia mendapatkan dukungan dari negara yang memiliki pengaruh cukup besar di olahraga, yaitu China, sebagai negara asal wushu.
Saat ini, Komite Olimpiade Indonesia menjajaki beberapa cabang olahraga untuk masuk sebagai nomor tambahan. Selain wushu, masih ada pencak silat, panjat tebing, selancar ombak, dan sepak takraw. Diskusi pun akan terus dilakukan dengan federasi olahraga nasional terkait.
