Berita Olimpiade Indonesia
Tim Anggar Putri Indonesia Tutup ISG 2025 Dengan Raih Dua Medali Perunggu
 21 Nov 2025
Penulis : NOC Indonesia
Indonesian Women’s Fencing Team Concludes ISG 2025 with Two Bronze Medals - Indonesia Olympic Commitee
Credit: NOC Indonesia/Mochammad Rifqi Priadiansyah

RIYADH (21/11/2025) – Cabang olahraga anggar menutup kiprah Tim Indonesia di Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 dengan manis. Dua nomor beregu putri, Tim Sabre dan Tim Foil, masing-masing menyumbang medali perunggu sekaligus menjadi medali terakhir buat Tim Indonesia. 

Di nomor tim sabre putri, Alma Fauziah Ismail, Nissa Nazwa, dan Indah Nur Safarin berjuang maksimal meski kalah 13–45 dari Uzbekistan di babak semifinal dan berhak atas medali perunggu bersama Turki. Medali emas diraih wakil Azerbaijan dan perak dibawa pulang tim Uzbekistan. 

“Alhamdulillah menurut saya tim main cukup baik, terutama kalau melihat kualitas lawan-lawan yang kami hadapi. Dari awal kami sudah tahu kalau negara-negara yang turun di nomor ini punya pengalaman dan jam terbang tinggi di level multievent seperti ISG, jadi kami berusaha main nothing to lose tapi tetap disiplin dengan strategi pelatih,” kata Alma usai pertandingan. 

Sementara itu, di nomor tim foil putri yang diperkuat Putri Yanti, Siti Putri Amalia, dan Jesyca Emilia, juga berhasil membawa pulang perunggu meski menelan kekalahan 33–45 dari Bahrain di babak semifinal. Medali emas direbut Oman dan perak diraih Bahrain. 

“Kami bersyukur dengan hasilnya, tapi tetap sadar masih banyak yang harus dibenahi. Dari sisi teknis, kami perlu memperbaiki konsistensi. Kadang di awal bout kami bisa unggul, tapi di poin-poin kritis masih suka hilang fokus. Dari sisi fisik, ritme pertandingan yang padat juga menantang, jadi ke depan program conditioning harus lebih dimatangkan lagi,” imbuhnya. 

Sebelum turun bertanding, tim putri sempat mengalami kendala serius terkait peralatan. Beberapa alat belum lengkap atau tidak lolos pemeriksaan teknis, yang sempat membuat mereka panik. 

Berkat koordinasi cepat dengan official, pelatih, panitia, dan dukungan penuh Chef de Mission Endri Erawan, semua peralatan akhirnya lengkap dan sesuai standar. Buat Alma Fauziah Ismail medali perunggu yang diraih bukan sekadar prestasi, tapi simbol kerja keras yang terbayar dan motivasi bagi anggar muda di Indonesia.

“Begitu alat dinyatakan oke, rasanya lega dan makin termotivasi. Dari awal CdM yang terus support, pastikan kebutuhan tim terpenuhi, termasuk waktu kami sempat ada kendala soal peralatan. Jadi medali ini bukan hanya hasil kerja tim di arena, tapi juga buah dari dukungan dan perhatian CdM serta seluruh Tim Indonesia,” ujar Alma. 

“Pengalaman di ISG ini jadi pelajaran besar bahwa detail kecil bisa berpengaruh besar di arena. Secara keseluruhan kami bangga dengan perjuangan tim, tapi kami juga sadar pekerjaan rumah masih banyak. Mudah-mudahan di event berikutnya kami bisa tampil lebih matang dan membawa hasil yang lebih baik lagi untuk Indonesia,” tutupnya. 

Dua perunggu dari anggar menutup peringkat Tim Indonesia di urutan 12 klasemen perolehan medali Islamic Solidarity Games Riyadh 2025 dengan raihan empat medali emas, 12 perak dan sembilan perunggu. Partisipasi Tim Indonesia mendapat dukungan penuh dari para sponsor resmi, yakni Mills, BAIC Indonesia, Aice, Kings Travel, TikTok, Perumnas, dan SVRG.