DOHA (04/12/23) - Angkat besi Tim Indonesia mengatur strategi terbaik demi melenggang mulus ke Olimpiade Paris 2024. Enam bulan waktu tersisa akan dimanfaatkan maksimal oleh para lifter Merah Putih untuk membuat total angkatan terbaik, termasuk di IWF Grand Prix II 2023 Doha, turnamen yang masuk dalam perhitungan ‘Race to Paris’.
Kepada Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Kepala Pelatih Angkat Besi Tim Indonesia Dirdja Wihardja menjelaskan pihaknya sudah mengatur strategi terbaik agar lebih banyak lifter Indonesia dapat tampil di Paris. Salah satunya adalah penentuan nama dan kelas yang akan diikuti angkat besi Tim Indonesia di Doha.
“Jadi kami menurunkan 11 atlet, empat lifter di antaranya akan turun di dua kelas, yaitu 49kg putri dan 55kg putra pada hari ini, waktunya sekitar petang hingga malam WIB. Semua lifter dalam kondisi siap, dan semoga mereka bisa membukukan total angkatan terbaiknya di Doha,” kata Dirja.
Sebagai informasi ke-11 lifter Tim Indonesia yang akan turun adalah Satrio Adi Nugroho, Muhammad Ibnul Rizqih, Eko Yuli Irawan, Ricko Saputra, dan Rahmat Erwin Abdullah. Sementara enam lifter putri lainnya adalah Siti Nafisatul Hariroh, Juliana Klarisa, Natasya Beteyob, Sarah, Tsabitha Alfiah Ramadani, dan Nurul Akmal.
Race to Paris untuk cabang olahraga angkat besi diambil dari ranking total angkatan lifter di turnamen yang telah ditentukan oleh IWF. Hanya lifter yang masuk top ten di pertengahan 2024 yang bisa tampil di panggung Olimpiade, dengan catatan Komite Olimpiade Nasional (NOC) hanya boleh menempatkan satu lifter saja di masing-masing kelas.
Berdasarkan ranking terbaru yang di-publish IWF, baru dua lifter Indonesia yang masuk dalam posisi aman. Mereka adalah Eko Yuli Irawan (ranking 3 di kelas 61kg putra) dan Rahmat Erwin Abdullah (ranking 1 di kelas 73kg).
“Lifter lainnya kami harapkan bisa menguatkan posisinya, seperti misalnya Nurul Akmal (+87kg putri) saat ini dia masih di urutan 11 dan hanya terpaut 3kg dari lifter yang berada di ranking 10. Semoga dengan total angkatan di Doha, dia bisa masuk top ten. Begitu juga yang lainnya kita juga punya stock kuda hitam yang menjadi bagian dalam strategi kita,” kata Dirja.
Terkait Windy Cantika Aisyah yang tidak turun di Doha, Dirja menjelaskan ini merupakan keputusan tim pelatih. Menurutnya Windy tengah dimatangkan untuk turun di turnamen race to Paris selanjutnya.
Sementara itu, Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari berharap lifter-lifter Indonesia bisa tampil optimal di Doha.
“Kualifikasi Olimpiade Paris kan masih terus berlangsung hingga Juni 2024, saat ini lifter-lifter kita tengah berjuang di Doha untuk mendapatkan hasil maksimal. NOC Indonesia berharap, atlet-atlet Tim Indonesia bisa menjaga kebugarannya dan dapat tampil memberikan hasil terbaik bagi Merah Putih dan Insya Allah bisa mengumandangkan Indonesia Raya di Doha,” kata Oktohari, sapaan Raja Sapta.
Tim Indonesia telah mengamankan lima tiket tampil di multi-event olahraga empat tahunan paling bergengsi di dunia. Mereka adalah pemanah Arif Dwi Pangestu dan Diananda Choirunisa, pesenam artistic Rifda Irfanalutfi, serta atlet sport climbing Desak Made Rita dan Rahmad Adi Mulyono.
JADWAL TANDING LIFTER TIM INDONESIA
DI IWF GRAND PRIX II 2023 DOHA
Senin (04/12) - Siti Nafisatul Hariroh - 49kg Putri
Senin (04/12) - Julia Klarisa - 49kg Putri
Senin (04/12) - Satrio Adi Nugroho - 55kg Putra
Senin (04/12) - Muhammad Ibnul Rizqih - 55kg Putra
Selasa (05/12) - Eko Yuli Irawan - 61kg Puta
Rabu (06/12) - Ricko Saputra - 61kg Putra
Jumat (08/12) - Natasya Beteyob - 59kg Putra
Jumat (08/12) - Sarah - 59kg Putra
Sabtu (09/12) - Rahmat Erwin Abdullah - 81kg Putra
Minggu (10/12) - Tsabitha Alfiah Ramadani - 71kg Putri
Kamis (14/12) - Nurul Akmal - 87kg Putri