Gebrakan besar dilakukan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dalam menunjukkan eksistensi Merah Putih di kancah dunia. Diplomasi Organisasi Non-Pemerintah pimpinan Raja Sapta Oktohari menghasilkan buah manis, yakni memastikan satu tempat bagi Indonesia di jajaran dewan Federasi Esports Internasional (IESF).
Okto, panggilan karib Raja Sapta, mengatakan telah menerima kabar dari IESF bahwa Bendahara Umum NOC Indonesia Tommy Hermawan Lo resmi menjadi jajaran Dewan IESF, Jumat (01/10) malam. Kepastian ini merupakan tindak lanjut pembicaraan Okto saat bertemu Presiden IESF Vlad Marinescu dalam rangkaian diplomasi olahraga di Eropa pada pertengahan September.
“Kami baru mendapat kabar, Tommy masuk menjadi Anggota Dewan IESF. Kabar ini adalah realisasi pembicaraan NOC Indonesia saat bertemu Marinescu (Presiden IESF), yang hasilnya kami diberikan privilege menempatkan perwakilan untuk masuk dalam jajaran dewan IESF,” kata Okto di Jakarta, Sabtu (02/10) pagi.
Masuknya Tommy dalam jajaran pengurus IESF menjadi hal prestisius karena tak sembarang orang bisa masuk organisasi olahraga Internasional. Terlebih, salah satu kategori mind sport ini tengah digandrungi kaum muda.
Esport juga akan dipertandingkan di Asian Games 2022 Hangzhou untuk kali pertama setelah sebelumnya menjadi cabang olahraga ekshibisi di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Atas dasar ini pula NOC Indonesia melakukan diplomasi olahraga ke federasi internasional (IF) yang sekaligus untuk merealiasikan Indonesia Olympic Champions Program, yang sekaligus bertujuan membantu pemerintah menyukseskan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Ini tak sekadar bertujuan untuk mendongkrak peforma atlet, tetapi juga meningkatkan kualitas pelatih, wasit, serta membuat positioning Indonesia lebih mapan di mata dunia dengan berusaha menempatkan pengurus-pengurus di jajaran IF agar bisa langsung menyuarakan kepentingan Merah putih di IF.
Keterlibatan Indonesia di IESF sekaligus menjadi keuntungan karena Indonesia memiliki potensi besar di cabor esport dan diharapkan dapat membantu perkembangan esport secara global.
“Peran Indonesia menjadi penting karena posisi tersebut bisa menguntungkan bagi kemajuan esports. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga di Asia. Apalagi, Indonesia memiliki pangsa pasar esport yang besar. IESF juga bersedia untuk memasukkan agenda turnamen Indonesia ke kalender mereka,” tambah Okto.
Magnitude itu turut membuka peluang Indonesia untuk tampil sebagai tuan rumah kejuaraan esport dunia. IESF, dikatakan Okto, sangat terbuka akan hal tersebut. “NOC Indonesia ingin aktif menempatkan peran di International Sports Federation karena hal ini dapat menunjukkan positioning kita di mata dunia, sekaligus membantu perkembangan olahraga Tanah Air,” ujar Okto.
Terpisah, Tommy berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Ia berjanji akan berusaha maksimal untuk menjadi suara Indonesia di IESF. Tommy juga cukup mengetahui seluk beluk esport karena ia pendiri Dewa United, yang fokus di tiga cabang olahraga yaitu esport, sepak bola, dan basket.
“Saya akan menjaga kepercayaan yang diberikan dan berjuang untuk kemajuan esport sehingga olahraga ini dapat lebih lebih berkembang, baik secara prestasi dan hal-hal lainnya,” kata Tommy.