Diplomasi olahraga terus dilakukan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) demi membantu peningkatan prestasi atlet-atlet Merah Putih. Organisasi Non-pemerintah pimpinan Raja Sapta Oktohari berhasil meyakinkan Federasi Judo Internasional (IJF) untuk mengirim mitra latih tanding bagi atlet pelatnas Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI).
Di sela-sela kunjungan kerja di Eropa, Okto didampingi Bendahara NOC Indonesia Tommy Hermawan Lo, Wakil Sekretaris Jenderal IV NOC Indonesia Daniel Loy dan Direktur Hubungan Internasional Lilla Hovarth bertemu dengan Presiden IJF Marius Vizer di Budapest, Hungaria. Pada kesempatan itu, Okto menyampaikan kebutuhan yang sempat diutarakan Ketua PJSI Maruli Simanjuntak kepadanya, yakni kehadiran mitra latih tanding asing untuk judoka-judoka pelatnas.
“Kami membahas perkembangan judo dan bagaimana meningkatkan prestasi judo Indonesia. Marius setuju mengirim atlet sparing patner ke Indonesia. Kami akan membicarakan kembali kapan waktunya, tetapi pada prinsipnya Mariu sangat ingin mendukung perkembangan prestasi judo Indonesia,” kata Okto, Kamis (16/12).
Permintaan mengirim mitra latih tanding merupakan lanjutan dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara NOC Indonesia dengan IJF pada September lalu. Ini adalah salah satu bagian dari Indonesia Olympic Champions Program yang diusung NOC Indonesia untuk mendukung pemerintah merealisasikan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dalam kerja sama tersebut, IJF dan NOC Indonesia bekomitmen untuk membangun kerja sama mutual di bidang edukasi olahraga, aktivitas sosial, marketing, dan media. Selain itu, IJF juga akan membantu peningkatan prestasi judo melalui NOC Indonesia, salah satunya memberikan beasiswa kepada empat judoka, dua ke Eropa dan dua ke Jepang, untuk melakukan pelatihan intensif hingga kualifikasi Olimpiade Paris.
Selain membicarakan kebutuhan mitra latih tanding untuk judoka Indonesia, Okto menjelaskan NOC Indonesia juga membahas pelung-peluang penyelenggaraan event berskala internasional yang bisa diselenggarakan di Tanah Air.
“Kami membahas peluang untuk mengadakan grand slam judo di Indonesia, peningkatan program pelatihan, dan hal-hal lainnya. Marius juga akan datang ke Indonesia untuk melihat langsung fasilitas judo di Indonesia, termasuk pelatnas PJSI di Ciloto, Jawa Barat,” ujar Okto.