RIYADH (20/11/2025) — Dua atlet gulat putri Indonesia, Desi Sinta dan Varadisa Hidayat, harus mengakhiri perjalanan mereka di babak perempat final Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 yang digelar di Boulevard City Riyadh.
Di nomor women’s freestyle 68kg, Desi Sinta yang langsung tampil di babak perempat final sebenarnya mengawali pertandingan dengan sangat meyakinkan. Bahkan, Desi sempat unggul 7-0 saat menghadapi pegulat Azerbaijan, Nigar Mirzazada.
Namun memasuki babak kedua, Desi kehilangan momentum dan perlahan mulai tersusul. Beberapa keputusan wasit juga dinilainya ikut mengubah jalannya pertandingan. Desi akhirnya harus menerima kekalahan dengan skor 7-12.
“Tadi sebenarnya saya sudah unggul 7-0. Harusnya posisi itu bisa mengarah pada kemenangan. Tapi di babak kedua saya kesusul karena situasinya terasa agak berat sebelah,” ujar Desi usai bertanding.
Atlet asal Banten itu juga menjelaskan momen krusial ketika teknik Nelson yang ia lakukan tiba-tiba dihentikan oleh wasit. Padahal, itu jadi momentum bagi Desi untuk bisa menang Toss dari lawannya.
“Ada satu teknik, Nelson, yang sebenarnya di Indonesia tidak dianggap berbahaya dan boleh dilanjutkan sampai bisa menyelesaikan pertandingan. Tapi entah kenapa, wasit menghentikan gerakan itu dan meminta saya untuk naik. Kalau tidak dihentikan, kemungkinan besar saya bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat,” jelas Desi.
“Rasanya sedih karena saya merasa bisa menang hari ini. Tapi ya, begitulah hasilnya. Meski sedih, saya tetap semangat,” imbuhnya.
Sementara itu, Varadisa Hidayat yang turun di kelas freestyle 76kg putri juga harus terhenti di perempat final setelah kalah 5-2 dari Elmira Yasin, pegulat Turki yang tampil solid sejak awal laga. Varadisa sempat bangkit dan tampil agresif di tiga menit terakhir, namun beberapa keputusan pertandingan membuatnya kesulitan mengubah keadaan.
Dalam pertandingan, pelatih Turki sempat mengajukan protes yang diterima oleh juri dan membalikkan perolehan poin, namun protes dari tim Indonesia justru ditolak.
“Rasanya kecewa karena sebenarnya saya bisa menang. Harusnya saya sudah dapat 4 poin, tapi ternyata poin itu diberikan ke lawan, dan saya hanya mendapat 2 poin. Di menit-menit terakhir saya berusaha mengejar, tapi saya tidak mendapatkan ‘pasif’ yang seharusnya bisa menjadi keuntungan buat saya,” ujar Vara, sapaan karibnya.
Partisipasi Tim Indonesia mendapat dukungan penuh dari para sponsor resmi, yakni Mills, BAIC Indonesia, Aice, Kings Travel, TikTok, Perumnas, dan SVRG.