RIYADH (17/11/2025) – Hari pertama cabang olahraga anggar Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 di Boulevard City Riyadh diwarnai duel sesama wakil Indonesia di nomor men’s epee. Empat atlet Merah Putih berhasil menembus babak perempat final, meski langkah mereka akhirnya terhenti di fase tersebut.
Di nomor Men’s Epee, Arval Raziel Ridwan Sundara memulai laga di Pool 2 dengan hasil yang bervariasi. Ia kalah tipis 3-4 dari wakil tuan rumah Jawad Aldawood pada pertandingan pembuka, namun bangkit dengan kemenangan meyakinkan 5-2 atas atlet Kazakhstan Yerlik Sertay dan kemenangan 5-4 atas Saleh Bukhalif dari Qatar.
Arval sempat takluk dari fencer Lebanon Ahmed Alsiheeri, sebelum kembali tampil solid dengan kemenangan 5-1 atas Saad S.N Almadhagi dari Yaman. Ia menutup fase pool dengan kekalahan dari Roman Petrov (Kirgistan), namun tetap memastikan tiket ke babak 32 besar.
“Secara keseluruhan permainan di babak grup tadi cukup bagus, hanya ada beberapa miss kecil yang bikin posisi ranking turun. Karena dua kali miss itu, akhirnya kami saling bertemu. Ranking saya 16 dan dia 17, jadi posisinya berdekatan. Dari hasil ini tetap banyak yang harus diperbaiki,” kata Arval.
Sementara itu, Andi Akbar Luqman yang turun di Pool 4 sempat mengalami awal yang sulit. Ia kalah 2-5 dari atlet Qatar pada laga pertama dan kembali kalah tipis 4-5 dari wakil Iran, Mohammad Esmaeili. Andi bangkit melalui kemenangan beruntun atas Omran Albloushi (UEA) 5-3, Mohamadou Fessal (Kamerun) 4-1, dan atlet tuan rumah Arab Saudi, Khalifah Alomairi 5-2. Tren positif tersebut mengantarkannya lolos ke fase gugur.
Hasil tersebut membuat Andi dan Arval langsung bertemu di babak 32 besar. Dalam duel yang berlangsung intens, Andi berhasil mengatasi Arval dengan skor 15-9, sekaligus memastikan langkahnya ke babak 16 besar. Perjalanan Andi berakhir setelah kalah tipis 13-15 dari wakil Kazakhstan, Vadim Sharlaimov, dalam pertandingan yang berlangsung ketat sejak awal.
Sementara itu, dari sektor putri, nomor women’s Sabre individual, Indah N. Safarin mengawali langkahnya dengan hasil kalah dari Luisa F.H Lara (Uzbekistan) dan Nisanur Erbil (Turki). Ia sempat mencuri peluang saat menghadapi atlet Kamerun Essomba Lorina Dorothee, namun kembali kalah tipis 4-5.
Indah menutup fase pool dengan kemenangan 5-1 atas wakil tuan rumah Ruba Almasri sebelum kalah dari Palina Kaspiarovich (Azerbaijan). Catatan tersebut tetap cukup untuk mengantarnya ke babak 16 besar, di mana ia kembali berhadapan dengan Essomba dan harus menyerah 11-15.
“Sejauh ini kami sudah melakukan yang terbaik. Kami lolos ke empat final, dan memang targetnya adalah memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Kalau dilihat dari skala persaingan di Timur Tengah, mereka memang punya jam terbang lebih banyak dibanding kita untuk pertandingan-pertandingan internasional. Evaluasinya mungkin kami harus menambah jam terbang, terutama melawan lawan-lawan yang lebih kuat,” ucap Alma usai pertandingan.
Rekan setimnya, Alma Fauziah Ismail, juga menghadapi perjalanan berat di fase pool. Ia kalah dari wakil Turki, Uzbekistan, dan Brunei Darussalam, serta mencatat hasil imbang melawan fencer Azerbaijan. Alma menutup pool dengan kekalahan tipis 4-5 dari atlet tuan rumah Talene Alkudmani. Meskipun hasil pool kurang ideal, Alma tetap melaju ke babak 16 besar, namun kembali tumbang dari Alkudmani dengan skor 10-15.
“Kalau sering tanding di luar, pasti dapat lebih banyak masukan dan variasi untuk permainan di lapangan, baik dalam serangan maupun pertahanan,” imbuh Indah.
Di sisi lain, pelatih anggar Tim Indonesia Suparlan mengatakan banyak pelajaran yang bisa diambil dari hasil keempat atletnya di Islamic Solidarity Games 2025 ini. Termasuk bagaimana meningkatkan kecepatan, baru kemudian ketepatan.
“Ini pertama kali anggar ikut di level kejuaraan seperti ini, jadi target realistis kami sebenarnya adalah masuk 16 besar. Sebagai pelatih, saya memang menargetkan itu karena sudah melihat peta kekuatan. Seperti yang banyak orang bilang, kekuatan anggar saat ini memang banyak berada di kawasan Asia Timur. Para juara Olimpiade pun berasal dari sana. Jadi kalau kami bisa mencapai 16 besar, itu sudah jauh lebih baik dibanding hasil kami sebelumnya,” jelas Suparlan.
Tim anggar Indonesia masih akan melanjutkan perjuangannya pada pertandingan berikutnya di cabang anggar ISG 2025. Partisipasi Tim Indonesia mendapat dukungan penuh dari para sponsor resmi, yakni Mills, BAIC Indonesia, Aice, Kings Travel, TikTok, Perumnas, dan SVRG.