JAKARTA (03/10/22) - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menyematkan pita hitam sebagai tanda duka atas kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Musibah yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa ini diharapkan menjadi kejadian yang terakhir dalam olahraga Indonesia.
“Komite Olimpiade Indonesia mengucapkan duka cita sedalam-dalamnya untuk para korban Stadion Kanjuruhan. Semoga yang meninggal mendapat tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Duka Indonesia adalah duka dunia. Hari ini hingga tujuh hari ke depan, NOC Indonesia akan mengenakan pita hitam sebagai bentuk belasungkawa atas apa yang terjadi,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.
Sejak kemarin, lanjut Okto, Indonesia banyak menerima ucapan bela sungkawa dari organisasi olahraga regional, kontinental, bahkan dunia. Baik melalui telepon, hingga pernyataan langsung yang diterima. Terlebih, delegasi NOC Indonesia yang diwakili Komite Eksekutif Jadi Rajaguguk, Sekretaris Jenderal Harry Warganegara dan Wakil Sekretaris Jenderal III Josephine Tampubolon saat ini tengah berada di Kamboja untuk menghadiri Olympic Council of Asia (OCA) General Assembly di Kamboja, 3-5 Oktober.
Belasungkawa atas musibah di Kanjuruhan juga diutarakan para petinggi olahraga dunia, mulai dari President International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach, Presiden Federation Internationale de Football Association (FIFA) Giovanni Infantino, serta klub-klub sepak bola Eropa.
Salah satunya kompetisi sepak bola tertinggi Spanyol LaLiga mengadakan sesi mengheningkan cipta selama satu menit sebelum pertandingan dimulai. Selama pertandingan juga ditayangkan pita hitam dan bendera Merah Putih pada siaran langsung pertandingannya.
“Saya berterima kasih kepada sahabat-sahabat stakeholder olahraga, khususnya di dunia, atas simpati yang diberikan. Sampai hari ini yang disampaikan kepada kami bentuknya belasungkawa, tetapi kita, bersama stakeholder olahraga di Indonesia, harus segera duduk untuk berbicara dalam domain yang lebih besar yaitu kepentingan Merah putih,” ujar Okto.
Presiden RI Joko Widodo, tambah Okto, telah memberikan atensi khusus atas peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan, yang kini tengah ditindaklanjuti secara serius oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Makhfud MD, serta pihak-pihak terkait.
“Semoga kita semua bisa dipersatukan, jangan berikan ruang sedikitpun untuk kita dipecah belah. Jatuhnya korban di Kanjuruhan harus selalu menjadi pengingat dan turning poin kita dalam membentuk tata kelola olahraga dan pertandingan agar menjadi lebih baik lagi. Kejadian seperti ini tidak boleh terjadi lagi!”
“Mereka yang meninggal di Stadion Kanjuruhan akan selalu ada di hati dan doa kita. Semoga para korban mendapat kedamaian dan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.”