Indonesia menolak usulan penundaan SEA Games 2021 Vietnam, November mendatang. Hal tersebut disampaikan pada Rapat Kerja SEA Games Federation (SEAGF) yang berlangsung virtual pada Rabu (9/6).
“Kami keberatan jika SEA Games ke-31 ditunda ke 2022 karena anggaran SEA Games tahun ini sudah dialokasikan dan harus ada pertanggung jawaban anggarannya. Jika ditunda ke 2022, pengajuan anggaran tahun depan belum ada. Selain itu, penundaan mengakibatkan SEA Games berikutnya di Kamboja pada 2023 hanya berselang satu tahun,” kata Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari dalam rapat tersebut.
Okto, sapaan karib Raja Sapta, menghadiri rapat kerja yang dipimpin oleh Chief Operating Officer SEAGF Datuk Seri Chaiyapak Siriwat. Rapat kerja dibuka dengan penetapan notulen rapat terakhir pada 18 Mei 2021 yang dilanjutkan paparan situasi terkini dari tuan rumah, Vietnam.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan NOC Vietnam menyampaikan keinginan untuk menunda SEA Games edisi ke-31 ini ke pertengahan tahun depan. Vietnam mengusulkan pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara ini dilaksanakan pada medio Mei atau Juni 2022.
Alasan penundaan dikarenakan kasus Covid-19 di Vietnam tengah meningkat. Namun, tujuh dari 11 negara peserta SEAGF yaitu Indonesia, Brunei, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menolak usulan tersebut. Myanmar setuju penundaan SEA Games. Sedangkan Laos dan Timor Leste mengikuti apa pun keputusan yang ditetapkan SEAGF.
Ketujuh negara yang menolak menilai penundaan SEA Games hingga tahun depan bakal mengakibatkan kalender multievent olahraga menjadi semakin padat. Dikhawatirkan atlet tidak dapat tampil maksimal.
Pada 2022, Indonesia setidaknya bakal mengikuti tiga multievent olahraga, yaitu Asian Indoor Martial Arts Games (AIMAG) Bangkok, Islamic Solidarity Games (ISG) Konya, serta Asian Games Hangzhou.
“Semua atlet, pelatih, hingga ofisial Indonesia sudah divaksin dan masih ada waktu lima bulan lagi untuk merealisasikan SEA Games Hanoi berlangsung tepat waktu. Olimpiade 2020 Tokyo juga masih sesuai jadwal dan kita bisa mengadopsi protokol kesehatan untuk diterapkan saat SEA Games. Jika tuan rumah menghadapi kesulitan, kami rasa semua negara ASEAN tentu akan saling membantu,” ujar Okto.
Menanggapi penolakan dari mayoritas negara peserta SEAGF, NOC Vietnam meminta waktu untuk berdiskusi dengan pihak pemerintah untuk menentukan langkah selanjutnya terkait nasib SEA Games. SEAGF memutuskan untuk kembali mengadakan rapat lanjutan pada 24 Juni 2021.