JAKARTA (23/12/22) - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) melakukan visitasi ke cabang olahraga (cabor). Hal ini dilakukan dalam rangka sosialisasi kalendar olahraga 2023, mulai multievent internasional hingga kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.
Tenis menjadi cabor yang dikunjungi Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari pada Jumat (23/12). Okto yang didampingi Komite Eksekutif Jadi Rajagukguk menemui Ketua Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) Edward Omar Sharif Hiariej dan jajaran. Setelahnya, NOC Indonesia juga berkesempatan meninjau latihan para petenis nasional di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno.
“Visitasi cabor menjadi agenda rutin yang dilakukan NOC Indonesia. Tahun depan kita akan menghadapi kalender olahraga yang padat. Hari ini kami berkesempatan mengunjungi tenis yang dipertandingkan di SEA Games, Asian Games, ANOC World Beach Games. Tenis juga harus bersiap menghadapi kualifikasi Olimpiade 2024 Paris,” kata Okto.
Pada 2023, NOC Indonesia memproyeksikan empat multievent, yaitu SEA Games Kamboja (5-17 Mei), 2nd AWBG Bali (5-12 Agustus), Asian Games Hangzhou (23 September - 8 Oktober), Asian Indoor and Martial Art Games di Bangkok & Chonburi (17-26 November). Di samping itu, cabor juga harus mulai menyiapkan diri untuk kualifikasi Olimpiade Paris.
Padatnya agenda 2023 membuat NOC Indonesia memutuskan untuk menjemput bolake cabor-cabor sebagai langkah sosialisasi. Selain tenis, NOC Indonesia juga akan mengunjungi beberapa cabor, di antaranya senam, renang, serta kickboxing.
Dalam pembicaraan tadi, Okto mengapresiasi langkah yang diambil Ketua Pelti Edward Omar atau yang karib disapa Eddy Hiariej. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM RI ini memilliki tekad kuat untuk memajukan tenis Indonesia. Bahkan, ia memiliki target agar tenis meraih tiga medali emas di SEA Games.
“Tujuh nomor yang akan dipertandingkan di SEA Games, dan target Pelti tidak tanggung-tanggung: tiga emas. Ini beban yang tidak mudah, tapi dengan kepemimpinan Ketum Pelti pasti bisa. NOC Indonesia tentu memberikan full suport apa pun yang kita bisa kerja samakan dan dorong, sehingga prestasi bisa kita tingkatkan,” ujar Okto.
Sementara itu, Eddy Hiariej mengatakan selain bertekad meraih kejayaan tenis, kepengurusannya juga berencana memperbanyak pertandingan, baik nasional dan internasional. Hal ini untuk mengasah dan menumbuhkan mental bertanding atlet-atlet tenis.
“Ada 12 turnamen nasional dan enam turnamen internasional yang akan kami agendakan pada 2023. Jadi setiap dua bulan ada satu turnamen internasional. Rencananya di Jakarta, Palembang, Makassar, dan Bali. Sedangkan untuk diplomasi internasional, kami perlu NOC Indonesia yang diharapkan bisa membantu (hubungan) ke luar,” kata Eddy Hiariej.