Misi “Sadar Olimpiade” yang diusung Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mendapat sambutan positif dari Grup Media Kompas Gramedia. Slogan ini diharapkan bisa membuat masyarakat memaknai Olimpiade sehingga gairah generasi muda untuk menjadi atlet berprestasi terlihat kala Indonesia tuan rumah Olimpiade.
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari mengatakan sudah saatnya masyarakat Indonesia sadar terhadap penyelenggaraan Olimpiade. Sebab, Olimpiade merupakan multievent paling bergengsi di dunia dan saat ini Indonesia juga tengah berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
“SEA Games tak perlu menjadi benchmark, cukup parameter. Indonesia harus melihat Olimpiade karena itu puncak prestasi olahraga,” kata Okto, sapaan akrab Raja Sapta, saat bertemu redaksi Grup Media Kompas Gramedia di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Rabu (2/6).
“Indonesia saat ini tengah berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Kita harus melihat atlet yang akan tampil adalah generasi muda yang saat ini berusia 15 tahun. Jika semangat “Sadar Olimpiade” sudah tertanam dalam diri masyarakat, mereka tentu akan memiliki mindset untuk berprestasi di Olimpiade.”
Okto berharap media di Indonesia, khususnya Grup Media Kompas Gramedia, dapat membantu menyosialisasikan hal tersebut ke masyarakat luas. Sebab, kesadaran masyarakat terhadap Olimpiade
NOC Indonesia melakukan media visit ke Grup Media Kompas Gramedia dalam rangka menyosialisasikan misi Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 serta mengajak masyarakat untuk “Sadar Olimpiade”.
Okto datang didampingi Komite Eksekutif Bidang Pengawasan dan Harmonisasi Hubungan antarcabang Olahraga Ismail Ning. Mereka disambut Wakil Pimpinan Redaksi harian Kompas Tri Agung Kristanto, Redaktur Pelaksana Adi Prinantyo, Editor Olahraga Johanes Waskita, Editor Olahraga Kompas.com Firzi, serta Eksekutif Produser Divisi Kompas Sport di Kompas TV Ebnu Yufriadi.
Redaksi Grup Media Kompas Gramedia yang diwakili Adi mengatakan, misi NOC Indonesia selaras dengan redaksional mereka. Menurutnya pemberitaan harian Kompas sejak awal memiliki tendensi ke arah Olimpiade.
“Sebenarnya dari awal kami selalu memfokuskan agar pembinaan atlet ini bermuara ke Olimpiade. Kebetulan Indonesia tengah berjuang menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Jadi memang harus memanfaatkan proses 11 tahun ini untuk mengkampanyekan arti Olimpiade,” kata Adi.