Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari berharap semangat Hari Olimpiade dapat semakin memperkuat dan mempersatukan pemangku kepentingan olahraga nasional di masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan saat konferensi pers Hari Olimpiade yang berlangsung Selasa (29/6), setelah Komite Olimpiade Indonesia terpaksa membatalkan rencana kegiatan Olympic Day Walk yang awalnya direncakan pada 23 Juni akibat memburuknya pandemi.
"Pertama-tama, kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberi nikmat kesehatan di tengah-tengah pandemi yang nyata mengancam kita. Awalnya kami ingin mengajak seluruh keluarga Olimpiade Indonesia untuk melakukan Olympic Day Walk dengan berjalan 2020 langkah atau sekitar 1,6 kilometer. Menpora dan Pak Erick Thohir sebagai anggota IOC sudah sepakat untuk hadir tapi karena situasi tidak memungkinkan kami tunda dulu karena yang penting adalah menjaga kesehatan dan keselamatan semua pihak," kata Okto.
Okto juga menegaskan kembali ambisi Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 meski IOC berencana melakukan pemungutan suara untuk menetapkan Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 pada IOC Session yang akan berlangsung Juli mendatang.
"Saya ingin melaporkan kemajuan yang sudah dicapai kepada Menpora dan IOC member bahwa Indonesia telah menjalani seluruh proses dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade 2032. Memang Brisbane sudah ditetapkan masuk dalam fase dialog terarah sementara Indonesia berada tepat di belakangnya dalam proses dialog berkelanjutan. Tapi ini belum selesai. Kami akan melakukan segala upaya agar bisa terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," katanya lagi.
Sementara itu, Erick Thohir mengatakan perayaan Hari Olimpiade mengingatkan kembali kepada kita tentang pentingnya nilai-nilai Olimpiade.
"Hari Olimpiade mengingatkan kita tentang pentingnya olahraga dalam hidup kita. Olahraga tidak hanya tentang menjadi bugar atau kompetisi. Olahraga juga memiliki peran penting dalam mewujudkan toleransi, disiplin, perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Saya harap walaupun di tengah kondisi pandemi kita harus mempertahankan semangat Olimpiade dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Pemangku kepentingan olahraga Indonesia pun mendapat hadiah dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali pada perayaan Hari Olimpiade. Menpora telah menyelesaikan desian besar olahraga Indonesia 2045, yang bertujuan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia ke tingkat dunia yang berpuncak pada perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia tahun 2045.
"Dalam desain besar itu, tercantum tujuan utamanya adalah Olimpiade. Selama ini kita masih dikacaukan mau ke SEA Games atau Asian Games. SEA Games dan Asian Games akan menjadi sasaran antara. Sehingga jelas ke mana kita menuju, dan ukuran keberhasilan adalah prestasi di Olimpiade. Kami juga sudah melakukan penahapan dari tahun 2021, 2024, 2028, 2032 saat Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade, dan puncaknya pada tahun 2045 saat perayaan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, yang Olimpiadenya berlangsung 2044," ujar Menpora.