Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) meminta kepengurusan baru handball bisa membawa cabang olahraga tersebut berprestasi di kancah internasional.
Hal tersebut diungkapkan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari saat menerima audiensi kepengurusan baru Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) di Senayan, Jakarta. Menurut Oktohari, kepengurusan baru harus lebih aktif menyosialisasikan handball di Tanah Air. Terlebih, handball merupakan salah satu cabor yang dipertandingkan di Olimpiade.
"Handball tidak masuk DBON, juga tidak populer di Indonesia, tetapi merupakan cabor Olimpiade. Semoga di kepengurusan yang baru, handball bisa lebih berprestasi," kata Oktohari yang menerima Ketua Umum ABTI terpilih Zulfydar Zaidar Mochtar dan jajaran demisioner.
Di samping itu, Oktohari juga menjelaskan kepada Zulfydar untuk menyiapkan atlet di ANOC World Beach Games 2023 Bali. Sebagai informasi, beach handball merupakan salah satu cabang olahraga
mandatory yang dipertandingkan di multi-event olahraga pantai dan air paling bergengsi di dunia nanti.
Selain handball, cabor mandatory lainnya yakni aquathlon, bola tangan pantai, sepak bola pantai, tenis pantai, voli pantai 4x4, polo air pantai, gulat pantai, karate disiplin kata perorangan, selancar layang, serta renang peraritan terbuka 5km - serta empat cabang olahraga tambahan, dua diajukan tuan rumah dan dua lainnya akan diajukan oleh ANOC.
"ANOC World Beach Games 2023 bakal menjadi tugas berat untuk handball. Hanya ada waktu satu tahun untuk tampil di AWBG. Saya berharap Pak Zulfydar bisa sudah mulai menyiapkan atlet serta pelatih terbaik,” kata Okto.
Dalam audiensi tersebut, Ketua ABTI Zulfydar juga sekaligus melaporkan kepada Ketua NOC Indonesia rencana mereka ke depan.
Selain memperkuat organisasi dalam usaha pencapaian prestasi maksimal di level dunia, mereka juga ingin melakukan pembibitan sejak usia dini.
"Kami mememperkenalkan diri sebagai pengurrus, saya baru terpilih di Munas. Kami melaporkan rencana-rancana ke depan, termasuk mengupayakan cabor handball masuk kurikulum untuk sekolah dasar dan menengah. Kami dalam membina handball memerlukan dukungan semua pihak, termasuk NOC Indonesia," jelas Zulfdyar