Berita Olimpiade Indonesia
PABSI Alihkan Fokus ke Kejuaraan Dunia Junior
 30 Apr 2021
Penulis : Tim NOC
PABSI Shifts Focus to Junior World Champs - Indonesia Olympic Commitee
Credit: Tim NOC

Setelah mengamankan satu lagi tiket Tokyo 2020, Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) mengalihkan fokus mereka ke Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 yang akan berlangsung di Tashkent, Uzbekistan, 21-31 Mei.

Dalam kejuaaan tersebut, PABSI berusaha mendapatkan satu tiket lagi karena Rakhmat Erwin Abdullah diperbolehkan untuk memperebutkan poin di Tashkent.

Kepala bidang pembinaan prestasi PABSI Hadi Wihardja mengatakan PABSI akan mengirim Rakhmat, Windy, dan tim SEA Games ke Tashkent.

"Rakhmat diperbolehkan tampil di kejuaraan itu karena saat kejuaraan itu seharusnya berlangsung tahun lalu dia berusia 20 tahun. Di sana dia hanya bisa memperebutkan poin saya," kata Hadi, Jumat (30/4).

"Untuk Windy, kami ingin dia menambah poin agar posisinya di peringkat dunia semakin aman. Saat ini dia duduk di peringkat tujuh dan masih bisa diperbaiki."

Rakhmat dan Windy masing-masing membawa pulang medali perunggu dari Kejuaraan Angkat Besi Asia di Tashkent, pekan lalu. Turun di kelas 49kg, Windy menempati peringkat tiga di Snatch dan peringkat empat keseluruhan. Rakhmat yang turun di kelas 73kg duduk di peringkat tiga Clean & Jerk. Meski memiliki total angkatan yang sama dengan lifter Jepang Masanori Miyamoto, Rakhmat harus puas di peringkat empat keseluruhan.

Saat ini, Windy berada di urutan tujuh peringkat dunia dan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena Cina memiliki tiga atlet di delapan besar sementara setiap negara hanya bisa mengirimkan satu atlet di tiap kelas. Dengan absennya Korea Utara, Windy memiliki peluang untuk merebut medali di Tokyo dan saat ini kemampuan Windy terus ditingkatkan.

Ketika ditanya mengapa Indonesia tidak mampu meloloskan banyak atlet ke Tokyo dibandingkan saat Olimpiade 2016 di Rio, Hadi mengatakan hal tersebut akibat perubahan sistem kualifikasi.

"Lima tahun lalu, yang digunakan adalah sistem peringkat negara. Semakin tinggi peringkat sebuah negara, mereka bisa mengirimkan lebih banyak atlet. Saat ini, yang digunakan peringkat individual. Atlet dengan poin terbanyak lolos ke Olimpiade," katanya menjelaskan.