Panahan menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade dan PP Perpani ingin mengembalikan posisi panahan sebagai penyumbang medali bagi Tim Indonesia di Olimpiade Tokyo.
Saat ini, tim panahan Indonesia masih terus mengincar tiket Olimpiade Tokyo dan mereka mendapatkan suntikan moral berupa dana 2.000 dolar AS dari ANOC yang disalurkan melalui Komite Olimpiade Indonesia.
Sekretaris Jenderal Perpani, Dr. Nyak Amir, M.Pd, mengatakan dana ini akan digunakan untuk mendukung keperluan pelaksanaan pelatnas Olimpiade.
“Penggunaan dana bantuan kami prioritaskan untuk pembelian item-item yang menjadi kebutuhan atlet pelatnas. Namun arahnya akan lebih ke pembelian suplemen untuk kebutuhan atlet. Kedua akan kami gunakan untuk pembelian seragam,” ujarnya, Rabu (13/1).
Pandemi Covid-19 dan penerapan PMKK di Jawa dan Bali membuat PP Perpani masih menunggu arahan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk pemanggilan kembali para atlet yang dipulangkan ke daerah masing-masing pada Desember 2020.
Tim panahan Indonesia sudah mengamankan dua tiket Olimpiade untuk kompetisi recurve perorangan putran dan putri. Tapi, Perpani masih mengincar tiket nomor beregu yang tersisa empat tiket dan akan diperebutkan dalam Piala Dunia Panahan 2021 yang berlangsung di Paris, Juni mendatang.
“Harapan kami, kami optimis mendapatkan tiket Olimpiade untuk kategori beregu putra pada pelaksanaan kejuaraan dunia pra-kualifikasi Olimpiade di Paris,” kata Amir.
PP Perpani cukup optimis bisa mendapatkan tiket nomor beregu putra, dan bahkan optimis bahwa tim panahan Indonesia akan mendapatkan medali perak di Tokyo, ujar Amir lagi.
Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Indonesia mengirimkan tiga atlet putra – Riau Ega Agata, Muhammad Hanif Wijaya, dan Hendra Purnama – dan satu atlet putri, Ika Yuliana Rochmawati.