Indonesia sudah memastikan satu tempat di cabang atletik Olimpiade Tokyo, tapi Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) masih mengincar lebih banyak tiket lagi.
Lalu Muhammad Zohri sudah lolos ke Olimpiade Tokyo di nomor 100 meter putra setelah mencetak waktu 10.03 detik dalam Seiko Golden Grand Prix pada Mei 2019, dan melewati batas waktu 10.05 detik yang ditetapkan IAAF sebagai standar kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Meski begitu, PASI masih mengincar tiket untuk nomor 100 meter gawang putri dan lompat jauh putra, seperti yang dikatakan pelatih Eni Nuraeni.
"Di nomor 100 meter gawang, kami mempersiapkan Emilia Nova, sementara Sapwaturrahman akan diturunkan di nomor lompat jauh. Kami akan melakukan tryout saat ada kejuaraan di Kazakhstan pada akhir Mei hingga awal Juni mendatang," katanya.
Emilia meraih medali perak Asian Games 2018 dengan catatan waktu 13.31 detik, dan merebut medali emas di SEA Games 2019 Filipina dengan catatan waktu 13.61 detik. Emilia harus memperbaiki waktunya setengah hingga satu detik agar bisa melewati batas kualifikasi Olimpiade Tokyo, yaitu 12.84 detik.
Sapwaturrahman adalah peraih medali perunggu Asian Games 2018 dengan lompatan terbaik 8.09 meter. Dia juga meraih medali emas pada SEA Games 2019 dengan lompatan 8.03 meter. Sapwaturrahman harus melompat sekitar 0.15 meter lebih jauh agar bisa melewati standar kualifikasi 8.22 meter.
Pelatnas atletik juga terkena dampak pandemi Covid-19 sehingga para atlet tidak bisa menjalani latihan dan kompetisi yang layak. Eni mengatakan mereka harus kreatif agar bisa menjaga kondisi para atlet.
"Kami tetap menjalankan program latihan. Memang kami tidak bisa melakukan tryout, jadi kami melakukan kompetisi internal dengan mengundang tim atletik Jakarta untuk melakukan sparring. Zohri mengikuti semua program latihan dan saat ini kondisinnya sudah 85-90 persen," kata Eni.