Bola basket 3x3 menjadi salah satu cabang olahraga yang masih berupaya mendapatkan tiket Olimpiade Tokyo 2020 bagi Indonesia dan PP Perbasi menyambut baik subsidi 2.000 dolar AS dari ANOC Olympic Fund yang dibagikan oleh Komite Olimpiade Indonesia.
Sekretaris Jenderal PP Perbasi, Nirmala Dewi, mengatakan Perbasi sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan karena dapat membantu upaya tim 3x3 mendapatkan tiket Olimpiade.
"Bantuan ini sangat berguna dan saya yakin cabang olahraga lain yang mendapatkan bantuan juga bersyukur karena sangat menolong di situasi seperti ini," kata Nirmala, Kamis (7/1).
PP Perbasi saat ini mempersiapkan tim putri 3x3 untuk ambil bagian dalam turnamen kualifikasi Olimpiade di Graz, Austria, 26-30 Mei mendatang. Para atlet sudah berkumpul di Surabaya untuk menjalani TC. Namun, dengan keputusan pemerintah untuk memberlakukan PSBB ketat selama dua pekan berpotensi mengganggu persiapan.
"Kalau kembali diberlakukan PSBB ketat, kami sulit untuk menggelar latihan. Tapi, kami akan mencari formula baru agar tetap bisa menjalankan pemusatan latihan," kata Nirmala lagi.
Selain turnamen kualifikasi di Austria, kesempatan untuk mendapatkan tiket Olimpiade Tokyo 2020 ada di turnamen kualifikasi Olimpiade universal di Budapest, Hongaria, pada 24-26 April.
Indonesia untuk pertama kalinya ambil bagian dalam kualifikasi bola basket 3x3. Dengan peringkat 24 besar dunia, tim putri Indonesia berhak untuk mengikuti kualifikasi Olimpiade, sementara tim putra yang berada di peringkat 40 belum lolos. Nirmala mengatakan ini menjadi tantangan bersar bagi bola basket Indonesia.
"Prestasi tim 3x3 putri cukup baik. Mereka meraih medali perak di SEA Games 2019. Kami ingin terus mengejar prestasi. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023," ujarnya.