SEA Games
Persembahkan Emas, Voli Pantai Ambisi Tampil di Paris 2024
 20 May 2022
Penulis : NOC Team
Gold in the bag, Beach Volleyball aims for Paris 2024 - Indonesia Olympic Commitee
Credit: -

Cabang olahraga (cabor) voli pantai turut menyumbang satu medali emas pada ajang SEA Games 2021. Torehan ini diiharapkan dapat menjadi langkah awal mereka untuk bisa mengikuti rangkaian tur agar bisa lolos kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.

Satu emas itu diraih lewat nomor beregu putra yang sukses mengalahkan Thailand 2-0. Adalah pasangan Indonesia 1 yang diperkuat Ade Chandra Rachmawan/Mochammad Ashfiya men J. Surin/N. Banlue dengan skor 21-13 dan 21-18.

Sukses itu mampu dilanjutkan Indonesia 2 Gilang Ramadhan/Rendy Verdian Licardo yang tampil perkasa usai menang 21-17 21-15 kontra T. Pyhak/T. Poravid.

"Alhamdullilah Putra dua tim main baik hari ini. Modal untuk juara kita harus main baik dengan taktik dan strategi," kata Manajer Tim Voli Pantai Indonesia Slamet Muljono, Jumat (20/05).

Sayangnya hasil serupa gagal diikuti tim beregu putri. Tim yang diperkuat Dhiya Juliana, Nur Artika Sari, Putu Dini Jasita, dan Sari Hartati takluk dengan skor 0-2 dari Thailand.

"Anak-anak putri juga main bagus, tetapi memang kalah jam terbang- nya. Dalam keadaan pandemi dua tahun tak ada tryout dan latihan last minute. Saya tetap bangga dengan penampilan mereka,” terang Slamet.

Meski begitu, torehan ini tidak membuat tim voli pantai puas. Mereka langsung mengalihkan fokus ke kualifikasi Olimpiade 2024. Cabor voli pantai memang berambisi mengirim wakilnya ke Olimpiade. Terakhir kali hal itu terjadi pada edisi 1996.

Ada dua jalur yang bisa ditempuh voli pantai untuk berlaga di Olimpiade 2024 yaitu lewat ranking dunia (17 peringkat teratas) atau kualifikasi zona Asia-Oceania. Tim voli pantai Indonesia ingin memaksimalkan kedua jalur itu.

“Semoga emas ini bisa menjadi jalan bagi kami untuk menuju panggung Olimpiade lagi. Kami tengah menyiapkan proposal karena kualifikasi tour series akan dimulai setelah Kejuaraan Asia pada Juli mendatang,” kata Slamet.

“Memang biayanya besar karena setidaknya kita harus ikut 12-15 tur untuk mengumupulkan poin Olimpiade, Tapi, Insya Allah jika anak- anak ini diberikan kesempatan, mereka bisa membuktikannya untuk bisa mengikuti jejak seniornya turun di Olimpiade.”