Dubai (22/3/2021) – Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, didaulat menjadi Wkail Presiden Senior Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) dalam Kongres ACC 2021 yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (22/3).
Kongres ini digelar untuk memilih Presiden ACC periode 2021-2025, dan petahana Osama Alshafar terpilih kembali setelah mengalahkan kandidat asal Malaysia, Amarjit Singh, dalam kongres yang diikuti oleh 44 federasi balap sepeda nasional dari benua Asia.
Okto mengatakan kepercayaan ini adalah sebuah marwah yang harus dijaga dan juga pengakuan terhadap eksistensi balap sepeda Indonesia.
“PB ISSI yang mewakili Indonesia mendapat kepercayaan besar di forum ACC dan hal ini menunjukkan pengakuan terhadap eksistensi balap sepeda Indonesia. Inilah yang harus kami jaga. Lebih jauh, hal ini juga menunjukkan pengakuan ACC terhadap kepengurusan PB ISSI yang sah,” ujar Okto usai kongres.
Wakil Presiden Senior adalah posisi baru yang dibuat dalam konstitusi ACC dalam kongres ini. Sebagai wakil presiden senior, Okto bertanggung jawab untuk membawa profesionalisme dan kredibilitas organisasi dalam tubuh ACC. Salah satu tugas yang telah menunggu adalah mengusulkan visi dan misi baru untuk ACC dalam empat tahun ke depan, berdasarkan manifesto yang diajukan kedua kandidat presiden dalam kongres.
Visi dan misi yang diusulkan oleh kedua kandidat presiden dalam kongres, termasuk membangun citra baru yang menggambarkan organisasi modern, relevan, dan terhubung dengan komunitas demi meningkatkan popularitas balap sepeda, dengan seluruh disiplinnya, seperti BMX freestyle, BMX racing, sepeda dalam ruang, MTB, jalan raya, dan trek.
ACC juga ingin mengembangkan model komersial baru untuk seluruh asset yang dimiliki, seperti Kejuaraan Balap Sepeda Asia untuk seluruh disiplin dan kemungkinan untuk menggelar seri kompetisi di benua Asia.
Okto juga diharapkan memanfaatkan solidaritas di antara 44 anggota ACC untuk mengembangkan peta jalan dan strategi dalam memanfaatkan sumber daya dan keahlian dari badan balap sepeda dunia, UCI, serta pengalaman yang dimiliki kekuatan balap sepeda Asia, seperti China, Jepang, Korea Selatan, dan Kazakhstan.
“Ini adalah tugas besar dengan tanggung jawab yang tidak main-main. Tanggung jawab yang saya emban di ACC tentunya juga untuk kejayaan olahraga Indonesia, karena dengan berperan aktif di tingkat kontinental dan internasional, kita merintis langkah menuju Indonesia sebagai bangsa pemenang,” kata Okto lagi.