Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari memberikan apresiasi terhadap pembinaan berjenjang yang dirancang Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI). Pembuktian tersebut kembali ditunjukkan secara serius melalui penyelenggaraan Piala Presiden 2022 di GOR Nanggala, Jakarta, Senin (01/08).
Okto, sapaan karib Raja Sapta, mengatakan Piala Presiden menjadi bukti nyata komitmen PP PBSI untuk melahirkan atlet-atlet andal yang akan mengharumkan nama Merah Putih di kancah internasional. Sebagai informasi, Piala Presiden berlangsung 1-6 Agustus diikuti 600 atlet dari 30 provinsi di Indonesia.
“Saya selalu mengatakan PBSI menjadi benchmark utama dalam pembinaan prestasi olahraga di Indonesia, baik tata kelola organisasinya maupun pembinaan prestasi. Piala Presiden ini adalah langkah luar biasa karena ini merupakan legitimasi,” kata Okto.
Hal ini dikarenakan PBSI telah memiliki turnamen yang komplet, mulai dari kejuaraan dunia, rangkaian tour BWF series, kejuaraan nasional, hingga Piala Presiden yang kali pertama yang diadakan di Indonesia.
“Semoga ini dapat memotivasi cabang olahraga lain untuk melakukan hal yang sama. Kita saat ini punya Design Besar Olahraga Nasional (DBON) yang merupakan program utama Kemenpora, sehingga akan selalu ada promosi dan degradasi,” tambah Okto.
Dalam kesempatan itu, Okto juga mengapresiasi Adaro selaku official sponsor penyelenggaraan Piala Presiden. Keterlibatan pihak swasta di sektor olahraga diyakini dapat membantu peningkatan prestasi Merah Putih di kancah internasional.
“Bulu tangkis ini juga salah satu olahraga yang telah menjadi industri di Indonesia dan saya mengaprediasi adaro yang mau mendukung pembinaan olahraga indonesia. Semoga apa yang telah dilakukan Adaro dapat diikuti oleh perusahaan lainnya sehingga olahraga kita dapat lebih maju,” ujar Okto.
Sementara itu, Presiden Direktur dan Chief Executif Officer Adaro Energy Indonesia Boy Thohir mengatakan dukungan yang diberikan di Piala Presiden kali ini menjadi komitmen perusahaannya dalam berkontribusi di bidang olahraga.
“Saya berprinsip untuk mewujudkan cita-cita sebagai negara maju, olahraga harus maju. Untuk itu diperlukan kebersamaan dari semua stakeholder, baik pemerintah, BUMN, dan swasta. Jadi sektor swasta ini juga harus punya kebanggaan untuk mendukung olahraga unggulan untuk berprestasi. Insya Allah apa yang kami lakukan ini bukan yang pertama,” kata Boy.
Ketua PP PBSI Agung Firman Sampoerna menjelaskan Piala Presiden menjadi salah satu bagian penting pembinaan bulu tangkis. Terutama dalam melakukan talent scooting pembinaan usia dini.
“Yang dipantau di sini pebulu tangkis usia 13, 15, hingga 17 tahun. Nanti akan terus kami lakukan pemantauan melalui sistem database kami, sehingga ketika mereka masuk jalur profesional mereka sudah bisa terdata. Sebab, Pelatnas PP PBSI Cipayung itu kan untuk profesional. Ini pembinaan awal, tetapi kita akan lihat komitmen mereka apakah memilih bulu tangkis untuk
menyalurkan bakat saja atau ingin menjadi profesi,” kata Agung.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali memberikan apresiasi yang luar biasa, terutama karena bulu tangkis merupakan cabor unggulan dalam DBON.
“Kami akan pantau dan monitor terus, apa yang dilakukan PP PBSI, kami tentu mengapresiasi dan berterima kasih luar biasa apa lagi Piala Presiden ini adalah kejuaraan untuk atlet di kelompok umur, bukan yang senior. Kami berharap akan lahir talenta yang dapat menggantikan seniornya di Cipayung,” ujar Zainudin.