Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menerima penghargaan Konfederasi Balap Sepeda Asia (ACC) Special Order of Merit. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas kerja tokoh yang berperan besar membantu peningkatan balap sepeda.
Okto, sapaan Raja Sapta, menerima trofi ACC Special Order of Merit yang diserahkan langsung Presiden Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) David Lappartient dan Presiden ACC Osama Ahmed Abdullah Al Shafar pada Kongres ACC di Dushanbe, Tajikistan, Minggu (27/03).
“Raja Sapta Oktohari telah tampil sebagai pahlawan olahraga balap sepeda di Indonesia dan Asia dalam enam tahun terakhir. Kontribusi dan kerja keras yang telah dilakukannya sangat penting dalam olahraga ini dalam beberapa tahun terakhir,” kata Lappartient, Senin (28/03).
“Saya sangat bangga memberikan penghargaan Special Order of Merit ini kepada sahabat saya, Okto yang juga Presiden NOC Indonesia. Penghargaaan ini menjadi tanda bahwa kami mengakui pekerjaan dan pencapaiannya dan berterima kasih atas segala upaya yang telah ia lakukan secara kontinuitas demi perkembangan balap sepeda. Tak hanya di Indonesia, tetapi juga Asia dan dunia.”
Keterlibatan Okto di balap sepeda dimulai dari komunitas. Ia salah satu penggagas “bike to work” yang mengajak pekerja kantoran untuk bersepeda ke tempat kerja agar bisa mendapatkan udara yang lebih bersih.
Pada 2011, Okto mendapat kepercayaan memimpin Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) DKI Jakarta. Empat tahun berselang, para pengurus provinsi ISSI di Indonesia meminta Okto maju menjadi Ketua Umum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PB ISSI 2015-2019 dan ia terpilih ia terpilih menduduki kursi satu PB ISSI.
Di bawah kepemimpinan Okto, pembinaan balap sepeda di Indonesia fokus terhadap enam hal, yakni peningkatan kualitas atlet, pelatih, commissaire, pengadaan tournamen standart internasional yang diakui UCI, venue, hingga organisasi. Ia juga berhasil memperjuangkan atlet-atlet balap sepeda Indonesia mendapatkan beasiswa untuk berlatih di UCI World Training Center, Swiss.
Konsep tersebut membuahkan buah positif karena untuk kali pertama dalam sejarah, balap sepeda memiliki perwakilan untuk turun di Olimpiade. Adalah Toni Syarifudin yang mendapatkan kesempatan emas tersebut pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Selain itu, PB ISSI juga mengirim pembalap pertama untuk tampil di panggung Piala Dunia Disiplin Trek.
Okto juga mampu menghidupkan kembali kompetisi balap sepeda Tour de Indonesia yang saat itu mati suri selama lima tahun terakhir. Ia juga membawa turnamen level Asia dan dunia ke Tanah Air, seperti Banyuwangi BMX International, Kejuaraan Trek Asia, ACC Urban Championship, serta mengantarkan sukses Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di cabang olahraga balap sepeda.
Rangkaian kiprah positif tersebut, Okto mendapat dukungan dari mayoritas pengurus provinsi untuk maju di periode kedua, 2019-2023. Ia terpilih secara aklamasi sebagai calon tunggal dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang diadakan di Bandung, Jawa Barat. Namun, Okto terpaksa harus mengakhiri masa jabatannya lebih cepat karena ia terpilih menjadi Ketua NOC Indonesia.
“Saya berterima kasih atas penghargaan Special Order of Merit ini. Tentu saya bukan siapa-siapa jika tidak didukung kerja sama semua pihak. Bagi saya, apa yang saya lakukan tak sekadar untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk negara saya tercinta, Indonesia dan Merah Putih,” kata Okto yang juga menjabat sebagai Vice President Senior ACC.
Ia menjelaskan, penghargaan yang diterima Okto ini kian terasa sempurna karena pembalap putri disiplin jalan raya Ayustina Delia Priatna tampil sebagai runner-up di Asia Cycling Championship di Dushanbe, Tajikistan, Minggu (28/03). Ayu berhak atas medali perak di nomor Individual Time Trail Women Elite usai mencatatkan waktu 33 menit 59,275 detik. Ia terpaut 34,643 detik dari pembalap Kazakhstan Rinata Sultanova.
“Kebahagiaan saya juga bertambah karena ada atlet Indonesia membuat sejarah dengan naik podium di Asia Championship. Ini membuktikan bahwa apa yang telah dimulai enam tahun lalu untuk meningkatkan prestasi balap sepeda sudah mulai terlihat karena prestasi tidak bisa dicetak secara instan dan saya berharap semakin banyak atlet-atlet kita yang naik di podium, semakin banyak lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan Merah Putih dikibarkan,” ujar Okto.
Penghargaan dari organisasi balap sepeda Asia dan Dunia ini menjadi apresiasi kedua yang didapatkan Okto pada 2022. Awal Maret, Okto juga menerima Order of Merit dari Federasi Hoki Asia (AHF) atas kontribusi di bidang olahraga dalam waktu yang panjang.