Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menjelaskan alasan mengapa lifter putri Citra Febrianti belum menerima medali perak angkat besi kelas 53kg putri Olimpiade 2012 London.
Penyerahan realokasi medali Olimpiade wajib diberikan secara seremonial dan NOC Indonesia menjadwalkannya saat perayaan Olympic Day 2022 yang direncanakan September.
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry Kono dalam keteranganm tertulisnya mengatakan Komite Olimpiade Internasional (IOC) memiliki regulasi penyerahan realokasi medali Olimpiade sebagaimana usulan Komisi Atlet IOC yang disetujui Dewan Eksekutif IOC pada Mei 2018. Atlet yang berhak atas medali Olimpiade berhak mendapatkan seremoni penyerahan medali.
“Ada enam aturan seremoni realokasi medali, yaitu di Olimpiade selanjutnya, Olimpiade Remaja (Youth Olympic), Markas Besar IOC atau Museum Olimpiade, NOC Function, Event atau IF Function, dan terakhir di seremoni yang bersifat private. Seremoni ini dilakukan untuk memberikan penghargaan dan apresiasi kepada atlet yang telah bersaing sehat, tanpa doping,” kata Ferry
Menurutnya, NOC Indonesia baru menerima medali perak dan sertifikat milik Citra dari IOC pada Februari 2021. Tapi, tidak bisa langsung menyerahkannya kepada Citra karena adanya regulasi seremoni realokasi medali Olimpiade yang diatur IOC.
“Sejak awal kami berkomitmen memperjuangkan hak Citra. Namun yang harus dipahami penyerahan medali tetap harus mengikuti aturan IOC. Ketika medali itu kami terima, kita dihadapkan dengan situasi pandemi covid-19 yang kemudian ada ledakan kasus varian Delta, kemudian omicron di dua masa yang berbeda. Bahkan perayaan offline Olympic Day 2021 juga harus kami batalkan karena situasi tersebut,” ujar Ferry.
"Saat pemerintah melonggarkan pembatasan karena kasus mulai landai, kami berharap bisa menyelenggarakan Olympic Day tahun ini sekaligus seremoni medali untuk Citra. Kami juga langsung berkoordinasi dengan IOC dan menyampaikan realokasi medali Olimpiade Citra akan diadakan pada September, bertepatan dengan perayaan Olympic Day sesuai regulasi poin 4, yakni NOC Function,”terangnya.
Pernyataan Ferry diperkuat melalui surat elektronik yang dikirimkan NOC Indonesia kepada Junior Project Manager IOC Jonas Brun pada 26 Juni untuk menginformasikan rencana seremoni realokasi medali Citra yang langsung mendapat respons positif.
Dalam surat elektronik balasan sehari setelahnya, Brun menjelaskan IOC telah mencatat tanggal seremoni realokasi medali Citra. IOC juga menjelaskan seremoni pemberian medali Olimpiade kepada atlet yang bersangkutan dapat dilakukan oleh IOC Member dari negara tersebut atau Presiden NOC.
NOC Indonesia, kata Ferry, akan segera berkoordinasi dengan Erick Thohir, Menteri BUMN sekaligus IOC Member untuk dapat hadir dalam penyerahan seremoni realokasi medali Olimpiade untuk Citra.
“Kami mengharapkan kehadiran Pak Erick. Semoga beliau dapat hadir. Apalagi beliau juga sebagai Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia London 2012,” ujar Ferry.
Citra Febrianti tampil di kelas 53kg putri pada Olimpiade London 2012 dan menempati ranking 4. Namun, dirinya berhak atas realokasi medali perak setelah IOC mendiskualifikasi peraih medali emas Zulfiya Chinshanlo (Kazakhstan) pada 19 Oktober 2016 serta peraih perunggu Cristina Iovu (Moldova) pada 10 November 2016. Keduanya terbukti positif doping berdasarkan klasifikasi baru Federasi Angkat Besi Internasional (IWF).