Selancar ombak masih memburu satu tiket Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia dan para peselancar Indonesia akan memanfaatkan kesempatan mereka di babak kualifikasi terakhir yang berlangsung di El Salvador, Mei mendatang.
Surf City El Salvador ISA World Surfing Games akan menjadi gelaran terakhir kualifikasi Olimpiade dan akan memperebutkan lima tiket terakhir menuju Tokyo.
"Total ada 20 tiket untuk Tokyo 2020. Sepuluh tempat diberikan pada peringkat 10 besar dunia, sementara lima tempat sudah diperebutkan pada kualifikasi sebelumnya di Jepang. Jadi, nanti di El Salvador akan memperebutkan lima tiket terakhir," kata Ketua Umum PSOI, Arya Subiakto.
"Saya pikir kita punya peluang 50-50 karena banyak kompetitor kami yang sudah memastikan tempat di Tokyo. Di Jepang, Rio ada di peringkat sembilan dari 155 negara. Masalahnya, Asosiasi Surfing International mewajibkan seluruh peselancar, termasuk mereka yang sudah memastikan tempat di Olimpiade, untuk tetap ambil bagian di semua event," ujarnya lagi.
PSOI mendapat dana bantuan 2.000 dolar AS dari ANOC yang dibagikan oleh Komite Olimpiade Indonesia sebelum berakhirnya tahun 2020 dan Arya mengatakan dana itu akan digunakan untuk mengurus visa dan membayar biaya pendaftaran. Tapi, mereka menghadapi masalah yang lebih besar daripada sekadar biaya untuk berangkat ke El Salvador.
"Tidak ada kedutaan besar El Salvador di Indonesia. Yang terdekat adalah Thailand. Tapi saat saya menghubungi mereka, dikatakan bahwa mereka tidak bisa mengeluarkan visa untuk paspor Indonesia dan saya disarankan untuk mencoba ke Melbourne. Semoga kami punya waktu yang cukup untuk mengurus visa," kata Arya.
Persatuan Selancar Ombak Indonesia mempersiapkan tiga peselancar putra dan tiga peselancar putri. Mereka adalah Rio Waida, Oney Anwar, Ketut Agus, Dhea Natasya, Kailani Johnson, dan Taina Izquierdo. Rio dan Oney adalah peraih medali emas dan perak di SEA Games 2019, sementara Agus adalah juara junior Asia 2019. Dhea adalah peraih medali emas nomor long board putri dan Taina peraih medali perunggu short board di SEA Games 2019, sementara Kailani adalah peringkat pertama WSL Asia pada tahun 2018.