Berita Komite Olimpiade Indonesia
Sirkuit Nasional Panjat Tebing Sarana Regenerasi Jaring Atlet Andal
 04 Aug 2022
Penulis : NOC Team
 - Indonesia Olympic Commitee
Credit: Pembukaan Sirkuit Nasional Panjat Tebing 2022

Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengapresiasi penyelengaraan Sirkuit Panjat Tebing Indonesia 2022 yang diadakan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Kegiatan ini dinilai dapat menjadi wadah regenerasi.

Komite Eksekutif NOC Indonesia Puji Lestari meyakini Sirkuit Panjat Tebing Indonesia dapat menjadi penjaringan atlet andal yang kelak akan mewakili Merah Putih di ajang internasional. Terlebih, panjat tebing merupakan cabang olahraga yang sudah pasti dipertandingkan hingga Olimpiade 2028 Paris.

“Ajang yang sangat bagus karena ini merupakan sirkuit pertama yang diselenggarakan FPTI. Kami berharap penyelenggaraan ini dapat menjadi wadah atlet usia muda mengasah kemanpuan mereka sehingga kelak mereka dapat mengikuti jejak para senior yang telah membanggakan Merah Putih di kancah dunia,” ujar Puji yang hadir mewakili Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.

Edisi pertama sirkuit panjat tebing diikuti 365 atlet dari 21 provinsi di Tanah Air. Mereka akan berkompetisi di disipilin lead, boulder, san speed mulai 4-7 Agustus di Jakarta International Wall Park.

“Antusiasnya pun luar bisa karena mereka bersemangat mengikuti ajang ini. Sebagai KE yang juga sekaligus mantan atlet, saya bangga panjat tebing di Indonesia bisa menjadi olahraga yang populer seperti saat ini,“ kata Puji.

Sementara itu, Ketua FPTI Yenny Wahid mengatakan kepada para peserta sirkuit agar tak pernah takut mengejar mimpi untuk berprestasi tinggi. Apalagi, Indonesia memiliki role model yang telah berhasil mencetak prestasi internasional.

Hal tersebut ditunjukkan oleh para atlet senior Indonesia, salah satunya dengan menyapi bersih medali di nomor speed putra pada World Cup IFSC Korea Selatan, Mei lalu. Bahkan salah satu atlet yaitu Kiromal Katibin juga berhasil membuat rekor dunia baru di nomor speed putra selama lima kali dalam kurun waktu satu tahun, yaitu di Seoul, IFSC Salt Lake City (AS), Villars (Swiss) dan Place du Mont Blanc (Prancis).

“Panjat tebing Indonesia saat ini tengah memanjat seperti namanya. Tapi, kita tak boleh bersantai karena ada Paris 2024, LA 2028 dan Olimpiade lainnya. Kita perlu mencetak atlet baru untuk mencari bibit yang mampu mengharumkan nama bangsa,” ujar Yenny.

“Jangan takut untuk bermimpi. Latihan terus menerus agar dapat menggantikan dan meneruskan prestasi senior kalian. Jika punya niat Insya Allah prestasi bisa diraih.”