TOKYO (30/07/21) - Ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dipaksa mengubur asa untuk menaiki podium tertinggi Olimpiade 2020 Tokyo . “The Daddies” kini langsung fokus menyiapkan diri menghadapi laga perebutan medali perunggu kontra pasangan Malaysia Aaron Chia/Wooi Yik Soh, Sabtu (31/07).
Ahsan/Hendra yang tampil sebagai unggulan kedua dipaksa mengakui kehebatan Yang Lee/Chin-Lin Wang dengan skor 11-21, 10-21 dalam laga semifinal berdurasi 28 menit di Musashino Forest Sport Plaza, Jumat (30/07).
“Terima kasih masyarakat Indonesia untuk dukungannya. Mohon maaf kami terhenti di semifinal. Mohon doanya untuk laga perebutan medali perunggu,” kata Hendra kepada Tim Media NOC Indonesia usai pertandingan.
Hendra menjelaskan kekalahan kali ini dikarenakan penampilan Yang/Chin-Lin yang lebih baik. Pertahanan lawan, kata Hendra, sulit ditembus meskipun mereka sudah mencoba berbagai pola permainan.
“Lawan bagus. Kami sudah menyiapkan strategi dan tak jalan. Kami tertekan sejak awal,” kata Hendra.
Ahsan meluruskan, tekanan yang dimaksut bukan dikarenakan beban medali emas yang dibebankan kepada sektor ganda putra. Ahsan/Hendra secara tak langsung tampil sebagai tulang punggung, khususnya setelah unggulan wahid dunia dari Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terhenti di perempat final.
“Bukan karena pressure (target emas). Secara mental kami siap, tetapi kenyataan di lapangan memang lawan menekan kami dengan pola permainannya,” ungkap Ahsan.
"Ini masalah teknis di lapangan, kami tertekan di lapangan bukan karena kami diandalkan. Lawan menekan kami banget. Saya rasa ini adalah laga paling sulit dari pertemuan kami sebelumnya. Kami mencoba segala cara, tetapi tak ada celah.”
Dalam laga perebutan medali perunggu, Ahsan/Hendra bertemu Aaron/Wooi. Pasangan negeri jiran ini kalah 22-24, 13-21 dari unggulan tiga China Jun Hui Li/Yu Chen Liu di semifinal. Pada fase Grup D Olimpiade Tokyo, Ahsan/Hendra pernah mengalahkan Aaron/Wooi dengan skór 21-16, 21-19.
Meski demikian, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan laga perebutan perunggu besok berbeda dengan fase grup. Aaron/Wooi juga tak bisa dianggap enteng. Apalagi, pasangan Malaysia ini juga berhasil menyingkirkan “The Minions”.
“Bertemu pasangan Malaysia, belum tentu bisa menang. Atmosfernya berbeda karena sudah perebutan medali perunggu. Yang sudah terjadi, biarlah lewat. Semoga malam ini, Ahsan/Hendra bisa kembali tenang dan semangat sehinga mereka bisa menjaga pikiran dan fokus untuk mendapat medali perunggu. Motivasi ini yang harus dipertajam,” kata Herry.
“Sebagai pelatih, saya juga harus mengoreksi, mencari kelemahan lawan dan mencari cara untuk mengatasi mereka."