Setelah merebut medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin Abdullah kembali mencetak prestasi membanggakan dengan merebut dua medali emas dan gelar juara dunia dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Jumat (10/12).
Turun di kelas 73kg, Rahmat melakukan angkatan 151kg di snatch dan 192kg di clean & jerk untuk mengumpulkan total angkatan 343kg.
Hasil ini memberinya medali emas untuk total angkatan dan clean & jerk. Untuk snatch, Rahmat berada di posisi kelima di bawah Briken Calja, Suttipong Jeeram, Sergei Petrov, dan Erkand Qerimaj.
Pelatih kepala tim angkat besi Indonesia Dirja Wihardja mengatakan Rahmat menunjukkan konsistensi prestasi setelah Olimpiade Tokyo 2020.
"Total angkatan yang diraih Rahmat Erwin Abdullah mengalami peningkatan 1kg dari Olimpiade Tokyo 2020 lalu," kata Dirja.
Sementara itu, Kabid Binpres PB PABSI Hadi Wihardja mengatakan kemenangan Rahmat berkat strategi yang diterapkan dalam kompetisi.
"Dengan penerapan strategi yang mumpuni, serta dikawal oleh ayahnya sendiri, dia berhasil menjadi juara dunia, sehingga tahun ini Indonesia memiliki juara dunia di bagian junior yaitu Rizky Juniasyah dan di senior Rahmat Erwin Abdullah," kata Hadi dalam keterangan tertulis.
Rahmat berhak atas medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 setelah melakukan angkatan 150kg di snatch dan 190kg di clean & jerk.
Masa depan angkat besi Indonesia juga terlihat cerah karena atlet-atlet lain juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Satrio Adi Nugroho yang berusia 17 tahun berada di urutan sembilan kelas 55kg dengan total angkatan 238kg, terpaut 22kg dari juara asal Kazakhstan, Arli Chontey.
Di kelas 61kg, lifter 18 tahun Muhammad Faathir menempati peringkat enam dengan total angkatan 271kg, terpaut 17kg dari Shin Rok asal Korea Selatan yang merebut medali emas. Mohammad Yasin berada di peringkat 10 kelas 67kg dengan total angkatan 299kg.
Di bagian putri, Siti Nafisatul Hariroh menjadi atlet terbaik Indonesia setelah menempati peringkat empat di kelas 49kg dengan total angkatan 170kg.